Sabtu, 14 Februari 2009

PARTAI POLITIK MASUK KAMPUS ???

Dunia Pendidikan merupakan salah satu elemen penting dalam pembangunan bangsa, fungsi pendidikan adalah sebagai pondasi pembangunan bangsa yang harus mencerminkan bahwa lembaga pendidikan dijadikan media untuk mencetak generasi yang berkarakter, ini adalah hal yang paling utama yang seharusnya diterapkan dalam sebuah Negara.
Kalau kita melihat fungsinya maka sudah seharusnya sebuah lembaga pendidikan dituntut untuk mempunyai sebuah independensi yang tinggi guna tercegahnyanya tujuan-tujuan utama lembaga pendidikan dari kepentingan luar yang sangat berbahaya bagi masa depan bangsa sehingga pendidikan di Indonesia tidak mempunyai ciri khusus yang selama ini menjadi factor penting dalam dunia pendidikan di Indonesia, kalau kita melihat di Negara lain factor ini menjadi sangat penting dalam setiap pembangunannya.
Momentum pemilu 2009 juga harus diwaspadai, banyak organisasi politik/Parpol yang memanfaatkan lembaga pendidikan untuk menjaring suara, ya karena diperguruan tinggi inilah terdapat banyak kaum intelektual dan tidak sedikit dari mereka jika dibumbuhi oleh intrik Parpol tersebut maka mereka dapat mendulang suara juga.
Kampanye yang dilakukan oleh Parpol sebelum waktu yang ditentukan oleh kpu dengan berkedok kegiatan social, pelatihan, atau yang bersifat mengumpulkan masa, telah marak dilakukan. Baliho, poster, stiker, kalender, banner, kartu nama telah bertebaran ke masyarakat luas, ini membuat peserta pemilu berlomba-lomba menggunakan segala cara untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat untuk memilihnya walaupun dengan uang sekalipun. ( berkedok mengganti uang kerja aja), jika hal ini terjadi di lembaga pendidikan maka dapat menyebabkan pergeseran fungsi lembaga pendidikan yang seharusnya terbebas dari unsur politik dan untuk mencetak generasi yang berkarakter guna meningkatkan martabat bangsa justru dijadikan sebagai wahana berpolitik yang syarat akan kepentingan-kepentingan pribadi.
Dengan masuknya parpol dalam lembaga pendidikan khususnya Perguruan Tinggi secara otomatis dapat mengganggu stabilitas tujuan utama apalagi jika birokasi kampus berperan dalam memuluskan langkah parpol tersebut. Mahasiswa akan terkotak-kotak sehingga akan menimbulkan polemic internal. Mahasiswa yang seharusnya benteng Negara, pengawal kebijakan pemerintah, elemen masyarakat yang paling ampuh dalam menyuarakan aspirasi masyarakat akan semakin tidak jelas fungsi sebagai mahasiswa, dan jika mahasiswa sudah terkontaminasi dalam kepentingan politik maka akan sangat membahayakan generasi bangsa. maka Pragmatisme akan meraja lela
Birokasi kampus menjadi kunci bagi mulusnya tujuan parpol tersebut, mereka dapat menggunakan fasilitas, SDM, Stuktur untuk menarik simpati. Pemasangan instumen pemenangan (kalender, stiker, kartu nama) secara leluasa dilakukan oleh karyawan, fasilitas kampus yang seharusnya digunakan untuk menunjang aktifitas kegiatan perkuliahan tidak akan luput dari sasaran parpol untuk kepentingan mereka, dengan dukungan penuh tentunya dari pihak birokasi kampus. Nah jika ini terjadi maka sebuah lembaga pendidikan khususnya Pergururan Tinggi di Indonesia akan sangat lebih menyesatkan bangsanya sendiri,. Sangat memalukan jika terdengar oleh bangsa lain. Maka mahasiswa yang sadar akan kecintaannya terhadap bangsa ini tidak akan rela dengan noda-noda politik yang mengotori tujuan suci perguruan tinggi. Tersebut. Yaitu mencetak generasi yang berkarakter guna meningkatkan martabat Bangsa. Waallahua’lam bishowab.

gerakkan seluruh potensimu dengan