Sabtu, 29 Agustus 2009

berbuat curang & Logika Sedekah

Seperti biasa, sambil menunggu Maghrib, saya terkadang sempatkan untuk melihat KULTUM yang dibawakan Ust. Yusuf Mansyur. Kemarin, Senin, 24 September 2007, Kultumnya cukup menarik. Saya lupa judul persisnya, tapi kurang lebih tentang perbuatan curang & logika sedekah.

Ust. Yusuf bertanya dengan logika matematika. Berapa 5 + 3 = ? Tentu saja dijawab 8 bukan? Ternyata Ust. Yusuf Mansyur menyampaikan "BELUM TENTU". Kalau 3-nya negatif jadinya malah = 2. Sama seperti usaha atau ibadah yang kita jalankan. Kalau dalam usaha kita berbuat kecurangan, maka itu akan mengurangi jumlah pahala kita. Yang seharusnya bisa bertambah menjadi berkurang karena perbuatan curang.

Hmmm....saya sebelumnya sudah pernah dengar uraian seperti ini sebelumnya, tapi tetap saja bagi saya pribadi cukup menarik untuk menyampaikannya lagi karena memang penting.

Nah, sebaliknya menurut Ust. Yusuf, berapa 5 - 3 = ? Jawabnya belum tentu 2. Sama seperti kalau kita bersedekah. Maka sesungguhnya apa yang kita keluarkan itu tidak akan mengurangi apa yang kita miliki, tapi justru menambahnya. Hasilnya bisa dinikmati di dunia maupun di akhirat nanti, Insya'allah.

Ust. Yusuf mencontohkan sebuah penginapan yang pada suatu hari kedatangan tamu "penting". Ia membawa rombongan 120 orang yang akan menginap di hotel tersebut. Dalam perbincangannya dengan pihak penginapan, Si kepala rombongan meminta agar nantinya pihak hotel membuat 2 kuitansi yang berbeda jumlahnya. Tentu saja pihak penginapan menolak permintaan kepala rombongan ini. Jadilah rombongan itu tidak jadi menginap di tempat itu.

Tapi, rupanya setelah itu, justru rombongan lain sejumlah 1200 orang datang untuk menginap di penginapan itu. Seandainya pihak pengipana menerima 120 orang rombongan tadi, maka rombongan 1200 orang ini akan tidak bisa masuk karena jumlah kamar sudah berkurang.

Hmmm....contoh yang menarik dari apa yang disampaikan Ust. Yusuf. Karena saya pribadi pernah mengalaminya saat masih bekerja di suatu perusahaan. Saat itu perusahaan tempat saya bekerja akan kedatangan tamu-tamu penting. Saya diminta atasan untuk membantu meng-arrange penginapan mereka. Oleh kepala rombongan saya dibujuk untuk ikut membantu kepala rombongan mendapatkan "special rate" dari hotel untuk kepentingan pribadi kepala rombongan. Untunglah saya masih "waras" saat itu & menceritakan hal itu pada atasan saya. Atasan saya mendukung agar saya tidak usah ikut-ikut dengan hal seperti itu. Ketika saya menyampaikan kepada kepala rombongan bahwa saya menolak membantunya, saya dibilang "tidak tahu bisnis".

Ya...masih ada saja memang orang yang menganggap dengan kedudukan atau posisinya kemudian memanfaatkannya untuk kepentingan pribadi dengan alasan bisnis. Sama seperti pengalaman saya tahun lalu, saat saya akhirnya kalah "tender" sebuah pengadaan barang gara-gara tidak memberi uang "pelancar" kepada kepala pengadaan barangnya.

Sebagai seseorang yang masih terus belajar & berusaha, diri ini hanya berharap pada Allah SWT agar senantiasa dijauhkan dari segala kecurangan & diberikan kelebihan serta kelancaran dalam usaha. Juga bisa berbagi kepada lingkungan serta mereka yang membutuhkan dengan ikhlas. Amin.

Salam,

gerakkan seluruh potensimu dengan