Sabtu, 14 Maret 2009

Potret Insan Pembaharu Peradaban

Refleksi Maulid Nabi Muhammad Dalam Dunia Pendidikan Menuju Indonesia Madani

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”(QS. Al Ahzab [33]: 21)
Tanggal 12 Rabiul awal merupakan tanggal bersejarah bagi umat Islam di seluruh dunia, karena pada tanggal tersebut lahir seorang rasul yang membawa risalah Islam. Beliau adalah Nabi Besar Muhammad saw. Beliau adalah nabi terakhir (khataman nabiyin) yang diutus Allah SWT. Untuk memperbaiki akhlak manusia, menunjukkan sebuah jalan yang sangat diharapkan oleh umat manusia.
Peringatan maulid nabi yang diperingati setiap tanggal 12 Rabiul awal pada
hakekatnya sebagai upaya mengingat kembali hari kelahiran dan sejarah hidup nabi, meningkatkan komitmen memegang teguh ajarannya dan menjadikan beliau sebagai figur teladan utama bagi kaum muslimin khususnya dan seharusnya bagi umat manusia umumnya. Peringatan maulid nabi biasanya dilakukan dalam berbagai bentuk, ada yang mengadakan tablig akbar dengan mendatangkan ulama terkenal, membaca shalawat nabi dan aneka tradisi lainnya yang berkembang dimasyarakat. Kita percaya bahwa itu semua merupakan bentuk ekpresi kecintaan kaum muslimin terhadap nabi yang dicintainya. Peringatan maulid nabi tentu tidak sama dengan peringatan hari ulang tahun yang banyak diselenggarakan kalangan borjuis di negeri ini.
Peringatan maulid yang pertama kali digagas oleh Shalahuddin Al Ayubi (1137-1193) ratusan tahun setelah nabi wafat. Nabi Muhammad saw, ini sebenarnya untuk mengembalikan kembali semangat pasukan islam yang kala itu mengalami kelelahan mental, fisik dan ruhiyah dalam perang salib, dan ide ini mengobarkan semangat pasukan shalahuddin Al Ayubi untuk menggentarkan lagi pasukan salib. nah perayaan menjadi turun menurun sampai saat ini dan mungkin diberbagai Negara memperingatinnya dengan cara berbeda.
rangkaian peristiwa kehidupan Rasullullah SAW yang sungguh luarbiasa dengan gemblengan sejak kecil hingga menjelang pengangkatan menjadi rosul sampai wafatnya beliau, terdapat proses yang seharusnya banyak diambil oleh kalanngan pelaku pendidikan. khususnya oleh para pendidik itu sendiri. lo pa hubungan gitu ??? kita bedah ni kepemimpinan beliau nanti akan kita dapati potret manusia sempurna yang harus dan wajib dijadikan tauladan bagi para pendidik untuk mencetak pemimpin yang siap bersaing dalam era globalisasi ini demi meningkatkan martabat bangsa melalui dunia pendidikan.
Berbicara tentang pemimpin dan kepemimpinan, maka teladan yang paling baik adalah kepemimpinan Rasulullah saw. Sebab, dalam kurun waktu yang singkat (sekitar 23 tahun) beliau berhasil dengan gemilang merekontruksi akhlak masyarakat Mekah dari akhlak jahiliah menjadi masyarakat yang berakhlak mulia. Kota Mekah yang tidak dikenal dalam sejarah peradaban manusia, menjadi daerah yang masyarakatnya memiliki akhlak mulia. Tugas utama Nabi adalah untuk memperbaiki akhlak manusia. Keberhasilan Nabi mengubah aspek moralitas tersebut manjadi alasan Michael Hart (seorang penulis non muslim) menempatkan nabi diurutan pertama diantara 100 tokoh paling berpengaruh di dunia.
Sekarang, meskipun lebih dari 1400 tahun Nabi wafat, namun model kepemimpinan beliau senantiasa relevan dan didamba umat. Tutur katanya diikuti, perilakunya menjadi suri teladan terbaik. Beliau adalah pemimpin paripurna. Jika kita menyimak sejarah hidup Rasulullah semakin membuat kita terpesona dengan model kepemimpinan yang beliau terapkan. Mahasuci Allah yang telah mengutus rasul-Nya menjadi suri teladan terbaik dalam kepemimpinannya. Nabi saw. adalah pemimpin terbaik sepanjang masa, karena Rasulullah selalu memimpin, dengan akhlak mulia, adil dan menekankan pentingnya keteladanan. nah lagi-lagi keteladanan
Ada sepenggal kisah Rosul yang wajib untuk diikuti oleh para pendidik. : Setelah merasakan berbagai siksaan dan penderitaan yang dilancarkan kaum Quraisy di Makkah, Rasulullah berangkat ke Tha'if, mencari dukungan dan perlindungan dari Bani Tsaqif, dan mengharap agar mereka dapat menerima ajaran yang dibawanya dari Allah. Setibanya di Tha'if, beliau menuju tempat para pemuka Bani Tsaqif, sebagai orang-orang yang berkuasa di daerah. Beliau berbicara tentang Islam dan mengajak mereka supaya beriman kepada Allah. Tapi ajakan beliau itu ditolak mentah-mentah dan dijawab secara kasar. Kemudian Rasulullah bangkit meninggalkan mereka seraya mengharap supaya mereka menyembunyikan kedatangan ini dari kaum Quraisy, tetapi mereka pun menolaknya.  

Mereka lalu mengerahkan kaum penjahat dan para budak untuk mencerca dan melemparinya dengan batu sehingga mengakibatkan cedera pada kedua kaki Rasulullah. Zaid bin Haritsah berusaha keras melindungi beliau, tetapi kewalahan, sehingga ia sendiri terluka pada kepalanya. Rasulullah kembali dengan perasaan tidak menentu sehingga baru tersentak dan tersadar ketika sampai di Qarnu'ts-Tsa'alib. Lalu Rasulullah mengangkat kepalanya, dan tiba-tiba melihat awan menaunginya. Kemudian beliau pandang dan tiba-tiba muncul Jibril, memanggilnya seraya berkata "Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan dan jawaban kaummu terhadapmu, dan Allah telah mengutus malaikat penjaga gunung untuk engkau perintahkan sesukamu." Kemudian malaikat penjaga gunung memanggil Rasulullah dan mengucapkan salam kepadanya, lalu berkata, "Wahai Muhammad, sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan kaummu terhadapmu; jika engkau suka aku bisa membalikkan gunung.Akhsyabin di atas mereka." Rasulullah menjawab, "Bahkan aku menginginkan semoga Allah berkenan mengeluarkan dari anak keturunan mereka yang menyembah Allah semata, tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun."  
bisa kita bayangkan orang yang tersakiti justru menolak tawaran untuk membalas apa yang dilakukan oleh kaum tha’if dengan mendo’akannya untuk tetap mendapatkan kasih sayang Rasulullah, bahkan sama orang-orang jahat sekalipun beliau masih menunjukkannya. Dan ternyata apa yang dido'akan Rasulullah terwujud, dengan banyaknya para pembela Islam dilahirkan di Tha'if.  

Seandainnya para pendidik di negeri kita mengutamakan keteladanan apa yang dicontohkan oleh rosullulah dalam segala hal maka dari insan-insan ini akan menghasilkan sekumpulan calon-calon pemimpin guna menjadikan bangsa ini menuju Indonesia Madani. waulohua’lam bishowab.

gerakkan seluruh potensimu dengan